NAMA : MURNI SETIO. F
NIM : 0801113443
MID : TAKE HOME
DOSEN : CHELSY YESICHA. M,SOS
MATA KULIAH :
EKONOMI POLITIK MEDIA
TANGGAL : 25 NOVEMBER
2009
|
No 1
Penjelasan ekonomi politik media menurt personal
dan jelaskan tentang ekonomi politik media
’ekonomi
politik media’ merupakan istilah generik yang digunakan secara luas untuk menyatukan
kerangka teoritik komunikasi dengan kerangka teoritik politik dan ekonomi.
Keterikatan pada dimensi ekonomi dan politik menjadikan informasi menjadi ajang
yang rentan terhadap pengaruh keduanya. Sebagai entitas yang dikonstruksi
media, apa yang disebut sebagai ’informasi’ seringkali merepresentasikan
kepentingan ekonomi sekaligus politik tertentu.
konsepsi
politik ekonomi dapat dirumuskan sebagai studi tentang relasi-relasi sosial
khususnya relasi kekuasaan yang dalam interaksinya secara bersama-sama
menentukan sisi produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya (Mosco, 1996).
Kesamaan
utama antara politik dan media ada pada hubungannya dengan orang banyak. Kedua
ranah tersebut membutuhkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, yang anonim, dalam
melakukan operasi-operasi rutinnya. Politik berurusan dengan ideologi, dan
topik ideologi tentu saja menyangkut kehidupan sosial rakyat. Sementara media
adalah jembatan antara topik atau tema yang diangkat dengan rakyat yang
tersebar. Secara teoritis, keduanya bisa berjalan dengan harmoni. Media massa
bisa memediasi kegiatan politik dari para politisi kepada masyarakat. Dan
sebaliknya, media juga bisa memediasi opini, tuntutan, atau reaksi masyarakat
kepada para politisi. Media massa adalah ruang lalu lintas bagi segala macam
ide-ide yang menyangkut kepentingan orang banyak.
Dalam
ekonomi politik media penyiaran yang bertumpu pada konsep diversity of ownerships
dan diversity of content, serta memberi ruang seluas-luasnya kepada publik
untuk ikut mengatur dan menikmati pemanfaatan media sebagai ruang publik. Ruang
publik yang terletak antara komunitas ekonomi dan negara dimana public bisa
melakukan diskusi yang rasional, membentuk opini mereka serta menjalankan
pengawasan pemerintah (hebermas 1993)
Ekonomi
politik media merupakan ilmusosial yang didasarkan pada kerangka masalah da isu
kejadian dimana unsur ekonomi, politik dan internasional terkait dan tumpang
tindih sehingga menciptakan pola interaksi yang kaya.
Perlunya
mempelajari dan mengetahui akan ekonomi politik media sangatlah berpengaruh
dengan study komunikasi bagi mahasiswa komunikasi agar tau dan peka membaca
situasi akan perkembangan-perkembangan ekonomi politik media yang terjadi di
era masa kini juga kita dituntut kritis menanggapi ekonomi politik media yang
ada karna mempunyai basic mahasiswa komunikasi maka haruslah lebih paham akan
apa itu ekonomi politik media dan strategi-strateginya yang sedang marak
berkembang di industri penyiaran
Media
juga menjadi medium pengiklanan utama yang secra signifikasi mampu meningkatkan
penjualan produk barang dan jasa, media mampu menghasilkan surplus vekonomi
dengan menjalankan peran penghubung antara dunia produksi dan konsumsi. Namun,
hampir selalu terlambat disadari bahwa media massa disisilain juga menyebarkan
atau memperkuat struktur ekonomi danpolitik tertentu. Media tidak hanya
mempunyai fungsi sosial dan ekonomi. Tetapi juga menjalankan fungsi ideologis.
Oleh karna itu fenomena media bukan hanya membutuhkan pengamatan yang
didasarkan pada pendekatan-pendekatan ekonomi melainkan juga pendekatan
politik.
No 2
Penjelasan tentang MARKET !
Macam-macam market
- perfect competition
- pasar monopolistic
- pasar oligopoly
- perfect monopoli
1. Pasar Persaingan Sempurna / perfect competition
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika
jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan
mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti
beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan
sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip
satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan
penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2.
Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala
jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di
mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang
lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng,
pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang
berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit
kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
3.
Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan
pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah
area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di
Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar
oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci
sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya
yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4.
Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar
konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti
microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api
(perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang
ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan
pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara;
salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah
mungkin.Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan
monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil.
- seorang penjual yang menguasai pasar dengan
jumlah pembeli yang sangat banyak.
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya
alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Contoh analisis
Pasar monopoly
Pasar kosmetik merupakan contoh pasar monopolistik. Di Indonesia,
pasar ini dikuasai oleh beberapa produsen seperti sari ayu dan mustika ratu
Dalam kasus ini bisa kita sama-sama
melihat dimana produk sari ayu melakukan monopoli pasar seperti mempunyai
banyak produk dalam bentuk yang berbeda-beda dan fungsinya berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan konsumen disini produk sari ayu dan mustika ratu memonopoli
pasar dengan beragamnya produk yang ia miliki namun masih bernaung dalam satu
perusahaan.
Media yang digunakan
Dalam pasar monopoly yang dilakukan produk sari ayu
dan mustika ratu mereka menggunakan media iklan yang cukup gencar ditayangkan
di jam-jam prime-time,billboard dijalan-jalan, sale-sale diwaktu-waktu
tertentu,promo-promo di forum kusus,sampai bonus-bonus kusus setiap pembelian
produk itu sendiri. Dari segi iklan maupun kemasan dan tampilan didesain
semenarik mungkin agar konsumen tertarik dan penjualan akan berjalan lancer.
NO
3
PENJELASAN
TENTANG KONDISI PASAR MEDIA SAAT INI !
Kondisi pasar media saat ini memang
diwarnai oleh diversity of content dan diversity of ownership dimana
keberagaman isi dan keberagaman pemilik industri-industri media yang ikut
mewarnai dunia penyiaran di Indonesia
ini dan kadang keduanya ini bisa saling mempengaruhi satu sama lain.
Diversity of content
Terjadinya
keberagaman isi berita-berita dan ragam efek yang ditimbulkan yang ada didalam
suatu penyiaran ikut meramaikan dunia penyiaran dan juga ikut mempengaruhi
politik media yang ada untuk meraup masanya menurut target yang menjadi sasaran
setiap pemberitaan.
Contoh
:
Penyiaran
pemberitaan dalam kasus Lumpur lapindo yang diberitakan dibeberapa media
penyiaran yang memberitakan berita Lumpur lapindo tersebut sangat beragam
masing-masing stasiun televise dan acara
penyiaran itu bahkan mempunyai beberapa perbedaan penyebutan pada berita Lumpur
lapindo itu seperti di seputar Indonesia di RCTI menyebut Lumpur lapindo,
diliputan 6 SCTV menyebut bencana Lumpur lapindo berantas,dan di lativi saat
itu menyebutnya Lumpur sidoarjo. Dari sisi diversity realita yang ada inti dari
content yang disiarkan adalah sama namun disanalah diversity ada untuk
membedakan dan sebagai identitas suatu acara penyiaran berita itu sendiri. Dari
satu penyiaran berita-berita juga dalam setiap acara siaran juga tidak hanya
membahas hal yang itu-itu saja ada banyak klasifikasi yang ada untuk halayak.
Diversity of ownership
keberagaman
kepemilikan media juga ikut mempengaruhi adanya politik media untuk membangun
citra diri pemilik itu sendiri maupun citra program penyiaran tersebut ataupun
meraup dan memperoleh program raiting yang diharapkan.
Contoh
:
Keberagaman
kepemilikan juga kadang menjadi sebuah pencitraan yang dibangun dari apa yang
didiberitakan. Kita bahas kembali mengenai Lumpur lapindo yang sebelumnya sudah
di contohkan diversity of contentnya namun dalam hal diversity of ownership
juga ikut mempengaruhi dimana sebuah isi penyiaran juga tidak begitu saja mengungkap
apa yang ada, kejadian Lumpur lapindo yang terjadi di jawatimur sidoarjo itu pernah
menjadi berita yang sangat panas dan hampir setiap hari diberitakan dibeberapan
acara penyiaran. Kita bahas pihak lativvi yang notabe kepemilikannya milik
abdul rizal bakri menyebut bencana tersebut sebagai Lumpur sidoarjo bukan
Lumpur lapindo seperti stasiun penyiaran lain menyebut hal ini disebabkan oleh
citra yang dimiliki oleh abdul rizal bakri yang selaku pemilik lativi yang saat
itu menyiarkan berita itu dengan jelas tetap mengupas berita itu karna berita
itu juga dipelukan oleh konsumsi public namun dalam pengemasan yang berbeda
dengan menyebutnya Lumpur sidoarjo bukan Lumpur lapindo sedangakan stasiun
penyiaran lain bebas-bebas saja menyiarkan dan menyebutkan itu Lumpur lapindo
yang notabene terjadi karna pengeboran minyak bumi yang dilakukan oleh
pt,lapindo brantas yang saham terbesarnya dimiliki oleh abdul rizal bakri
selaku pemilik stasiun lativi juga. Daei sisi itu juga sangat terbaca akan
politik pihak lativi yang sangat terbaca oleh beberapa masyarakat yang peka akan politik ekonomi
media itu dibentuk agar citra abdul rizal bakri selaku pemilik dari stasiun
penyiaran itu dan pemegang saham terbesar di pt. lapindo brantas. Contoh kedua
saat golkar sednag mencari ketua umum barunnya stasiun televisi metro tv yang
notabene milik dari surya paloh yang juga ikut pemilihan dalam ketua umum
golkar sangat sering sekali menayangkan iklan-iklan dirinya di metro tv yang cukup membuat pembangunan citra dirinya terbentuk
di pihak lain dalam tv one yang dulunya adalah lativi yang notabene dimiliki
oleh abdul rizal bkri juga melakukan hal serupa yakni pembangunan citra diri
disini sangatlah bisa terbaca bahwa diversity of ownership juga ikut membangun
politik ekonomi media yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar