Kamis, 12 Januari 2012

Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis


Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

A.    PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI

Proses komposisi ( composition process ) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis. Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :

1.      Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan slauran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.      Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3.      Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapaiseefektif mungkin.








B. PENETUAN TUJUAN PESAN BISNIS

            Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
            Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :
1.      Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
2.      Membujuk atau persuasi (persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
3.      Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.


 









C.    ANALISIS AUDIENS
Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima.
a.       Mengembangkan Profil Audiens
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
b.      Mengenali penerima primer
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
c.       Menetapkan jumlah dan komposisi audiens
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
d.      Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap suatru pesan.
e.       Memperkirakan reaki penerima
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
f.       Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
1.      Temukan apa yang ingin diketahui audiens
Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin diketahuinya.
2.      Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens.
3.      Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens
Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1 H ( Who, What, Why, When, Where, dan How).
4.      Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat
Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi, perhitungan  matematika,atau keuangan untuk memastikan keabsahannya.
5.      Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada gagasan yang paling menarik perhatian audiens.

g.      Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens
Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.


D. PENENTUAN IDE POKOK

Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema atau topic, pokok yaitu ide pokok (main idea). Hal-hal lain selain ide pokok hanyalah ,merupakam ide-ide pendukung (supporting idea).Topic dan ide pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topic adalah subjek pesan yang lebih luas, sedangakan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topic, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topic tersebut, sehingga dapat diterima oleh audiens.
Penentuan ide pokok memerlukan pengalaman dan kretifitas. Ada tiga teknik atau cara yang dapat di perlukan untuk menentukan ide pokok :

1.      Brainstorming
Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarka pikiran mencari bebrbagai kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara tersebut akan lebih berfariatif, baru dan orisinil.

2.      Petunjuk atasan
Dalam organisasi yang menganut system senioritas, para pelaksana cenderung meminta petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok.

3.      Kebiasaan
Untuk situasi yang relative sama atau kejadian yang berulang-ulang, biasanya dikembangkan ide pokok tertentu yang relative sama. Penentuan ide pokok di lakukan berdasarkan kebiasaan.



E. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.
·         Saluran komunikasi lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).

·         Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.

Komunikasi lisan
Komunikasi tertulis
Ø  Anda menginginkan umpan balik segera dari audien.
Ø  Pesan anda relative sederhana dan mudah di mengerti .
Ø  Anda tidak memerlukan catatan permanan
Ø  Anda dapat mengumpulkan audiens lebih mudah atau ekonomis.
Ø  Anda menginginkan interaksi dalam memecahkan masalah.
Ø  Anda tidak memerlukan unpan balik segera.
Ø  Pesan anda sangat rinci, komplek, dan memerlukan perencanaan yang hati-hati.
Ø  Anda memerlukan catatan permanen.
Ø  Anda ingin mencapai audiens yang luas
Ø  Anda ingin mengurangi distorsi penyampaian pesan.







Media pada saluran lisan
Media pada saluran
Ø  Percakapan tatap muka (pidato, rapat, seminar, konferensi)
Ø  Telpon, voice mail
Ø  Radio, televisi, Computer
Ø  Pita audio dan video
Ø  Teleconference
Ø  Video conference
Ø  Surat, memo, laporan, proposal
Ø  Elektronik mail / email
Ø  Telepon (sms)
Ø  Computer
Ø  Faks
Ø  Telegram
Ø  Pos biasa dan khusus































PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS


A.    MENGORGANISASIAN PESAN BISNIS

Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi, pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan. Pesan yang tidak diorganisasikan dengan baik akan sulit dipahami dan dapat berakibat adanya rasa frustasi pada penerima.

Hal-hal berikut bisa menyebabkan tidak baiknya pesan bisnis :
1.      Bagian awal terlalu panjang ( bertele-tele)
Seringkali pesan pembuka terlalu panjang hingga beberapa paragraf. Bagian awal yang terlalu panjang akan menyulitkan penerima dalam memahami ide pokoknya.
2.      Memasukkan hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis
Hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis hanya akan memperpanjang pesan bisnis, membuang waktu, dan mengaburkan pesan pokok.
3.    Informasi penting terlupakan
Informasi penting sering terlupakan karena perhatian terpusat pada penyajian ide-ide pendukung atau pelengkap.
4.    Pengelompokan dan urutan pesan tidak menunjukan satu kesatuan yang logis.
Butir-butir pesan bisnis yang tidak dikelompokkan dengan baik dan tidak disajikan secara kronologis bisa membingungkan penerima.

B. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motifasi maupun praktis bagi para audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu tantanngan bagi komunikator. Untuk dapat meng organisasi pesan dengan baik, ada empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Subjek dan tujuan  haruslah jelas.
2.      Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3.      Ide-ide harus di kelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4.      Semua informasi yang penting harus sudah mencakup.



C. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUT LINE
Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan dua proses tahapan, yaitu anda mendefinisikan dan menggolaongkan ide-ide kemudian anda menetapkan urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional terpilih secara hati-hati.

1.      Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendengar bagi setiap komunikator yang harus di pecahkan. Jika materinya memang lemah, tidak memiliki suatu gaya yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada. Apabila anda menyusun pesan yang panjang dan koimplek, maka out line sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Mengapa dengmikian ? hal ini karena dengan adanya aot line akan membantu anda memvusualisasikan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.

Susunan suatu out line secara garis besar dapat di golongakan kedalam tiga golongan :
a.       Mulailah dengan ide
 Ide pokok akan membantu anda dalam menetapkan tujuan dab strategiu umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat dirangkum kedalam dua hal, yaitu : (1) apa yang anda inginkan terhadap audiens untuk melakukannya atau memikirkannya. (2) alas an yang mendasar mengapa mereka harus melakukan atau memikarkannya.ide pokok merupakan titik awal untuk membuat out line.
b.      Nyatakan poin-poin pendukung yang penting
Setelah menetapkan ide pokok pesa yang disampaikan, maka tahap kedua adalah menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai pendukung ide-ide pokok tersebut.
c.       Ilustrasi dengan bukti-bukti
Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang Anda buat akan menjadi semakin baik.
2.      Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah anda mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide anda, anda siap untuk memutuskan bagaimana urut-urutannya. Untuk dapat menetukan urutannya, ada dua pendekatan penting, yaitu:





a.       Pendekatan Langsung
Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan deduktif, dimana ide pokok muncul  paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens cenderung positif atau menyenangkan.

b.      Pendekatan Tak Langsung
Pendekatan Tak Langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan induktif, dimana bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini, bila reaksi audiens cenderung negative atau tidak menyenangkan.

            Berdasarkan reaksi audiens, terdapat empat bentuk organisasi pesan bisnis, yaitu:
1.      Direct Request
Direct Request  atau permintaan langsung adalah pesan yang penyampaiannya langsung pada poin yang dituju, dapat berbentuk surat dan memo. Misalnya, membuat surat penawaran kepada audiens yang tertarik dan memiliki hasrat tinggi terhadap suatu produk. Permintan langsung sebaiknya menggunakan pendekatan langsung.
2.      Pesan Rutin, good news, atau good will
Pesan rutin adalah pesan atau informasi yang disampaikan secara rutin yang merupakan bagian dari bisnis tetap. Penerima pesan rutin pada umumnya bersikap netral. Good news atau good will adalah berita baik yang menimbulkan reaksi positif dari penerimanya.
3.      Bad news
Bad news adalah pesan- pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi menimbulkan kekecewaan. Misalnya, penolakan lamaran kerja, penolakan kredit, penurunan pangkat, dan rasionalisasi pekerja. Pesan seperti itu sebaiknya menggunakan pendekatan tak langsung. Inti pesan dibuat dengan bahasa yang halus dan tidak ditempakan dibagian awal.
4.      Pesan Persuasif
Pesan Persuasif bertujuan membujuk dan penerima tidak tetarik pada pesan tersebut. Ada kemungikanan penerima akan bereaksi negatif. Oleh karena itu, sebaiknya pesan disususn dengan pendekatan tak langsung.







JUWITA DEPARTEMENT STORE
Kentingan Rt.04 Rw10 Jebres Surakarta-57126
Telepon (0271) 65241

10 januari 2008
Sdr. Ridho Amiruddin
Jln. Slamet Riyadi No. 35
Surakarta  57126
Dengan hormat,
Terima kasih saya sampaikan atas kesediaan bapak menggunakan CD Player merk Tashika yang bapak beli paga tanggal 31 Desember 2007. Merupakan suatu hal yang penting bahwa kami mengatasi problem yang terjadi pada produk yang bapak beli.
Sebagaimana diketahui bahwa semua produk yang dibeli di Juwita Departement Store memperoleh jaminan sampai batas waktu 30 hari setelah tanggal pembelian. Produk yang bapak beli masih dalam batas garansi dari Tashika Corporation. Apabila bapak memerlukan pelayanan purnajual, harap berkirim surat ke :
Sdr. Muhammad Rifal
Tashika Corporation, Bagian Produksi
PO Box 5555, Jakarta 10001
Menurut pengalaman, saya tahu bahwa para teknisi Tashika Corporation selalu mengutamakan kepuasan bagi komsumen.
Tuan Ridho, jalinan kerja sama yang selama ini sangat berharga bagi kami. Oleh karena itu, sebagai bentuk kepedulian kepada pelanggan, kami menyelenggarakan bulan promosi yang menawarkan produk-produk baru dengan diskon hingga 50% pada bulan maret 2008.
Terimakasih atas perhatian Bapak.
Hormat kami


Rizki Nur Hidayanti
Bagian Pelayanan Konsumen
C.    MEMFORMULASIKAN PESAN BISNIS

         Ketika menyusun naskah pertama kali, hal-hal yang diperhatikan adalah nada dan gaya. Walaupun dapat diperhalus dalam tahap revisi, gaya dan nada sebaiknya  ditentukan sejak awal untuk menghemat waktu penulisan ulang.

a.       Mengendalikan gaya dan Nada
Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk mencapai nada atau kesan secara keseluruhan. Gaya dapat diubah-ubah untuk menciptakan nada yang sesuai dengan peristiwa. Struktur kalimat dan kosakata yang dipergunakan disesuaikan dengan sifat pesan dan hubungan dengan penerima. Gaya dan nada yang sopan dan bersahabat memungkinkan jalur komun ikasi tetap terbuka.

   Komunikasi yang efektif memegang peranan penting dalam bisnis. Komunikasi bisnis tertulis dikatalkan efektif apabila memenuhi karakteristik sebagai berikut :


1. Courtesy ( sopan santun )
   Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa dihargai dan dihormati. Penggunaan kata-kata berkonotasi positif, gender-neutrral ( penggunaan kata tidak membedakan jenis kelamin ), dan permohonan maaf yang tulus akan meningkatkan citra komunikator.

2. Correctness ( tepat/benar)
   Tidak terdapat kesalahan dalam penulisan , format, tanda baca , pengunaan kata, ejaan, dan tata bahasa. Penggunaan kata-kata dan istilah (jargon ) yangtidak familiar akan membingungkan para audiens.
3.  Conciseness ( ringkas )
Menggunakan kata, kalimat, dan paragraf yang relevan secra ringkas. Tidak menggunakan kata-kata yang mubazir dan tidak mengulang kata-kata yang tidak perlu.

4. Clarity atau Clearness (jelas)
Kata-kata mudah dimengerti hanya dengan sekali baca dan tidak menimbulkan keraguan. Kalimat-kalimat tidak terlalu panjang dan bertalian secara logis (coherence ).

5. Concreteness ( tepat )
Tidak menimbulkan kesalahan interprestasi karena disajikan secara spesifik dan tidak biasa.

6. Completeness (lengkap )
   Memberikan informasi lerngkapo sesuai kebutuhan dan keinginan penerima. Informasi yang tidak lengkap bisa mengakibatkan kerugian ( misalnya , gagalnya penjualan, rugi waktu, pegembalian barang, dan kehilangan pelanggan potensial ).

b.      Mengembangkan Paragraf yang logis
   Paragraf adalah kumpulan dari kalimat yang berhubungan dengan satu topik umum. Paragraf adalah satu kesatuan  unit pemikiran. Setiap paragraf merupakan  bagian penting dari keseluruhan pesan.
   Paragraf umumnya terdiri atas 3 unsur, yaitu kalimat topik, kalimat pendukung topik, dan unsur peralihan.Kalimat topik mengungkapkan subjek dari paragraf dan bagaimana subjek akan dikembangkan.
   Paragraf bisa dikembangkan dengan banyak cara. Terdapat 5 tekhnik yang paling umum dipergunakan untuk mengembangkan paragraf, yaitu :

1.      Ilustrasi adalah mengembangkan paragraf menggunakan ilustrasi atau contoh-contoh yang dapat memperjelas ide pokok.

2.      Perbandingan atau kontras adalah mengembangkan paragraf dengan menguraikan persamaan dan perbedaan.

3.      Sebab-akibat adalah mengembangkan paragraf dengan tekhnik sebab-akibat dan memusatkan uraian pada alasan-alasan mengenai sesuatu

4.      Klasifikasi adalah mengembangkan paragraf dengan memecahkan ide umum menjadi beberapa kategori spesifik.

5.      Masalah dan penyelesaian adalah mengembangkan paragraf dengan menyajikan suatu masalah dan kemudian menbahas penyelesaiannya.











NADA FORMAL

Ibu Rika Yth.
   
          Menunjuk surat permintaan penawaran harga dengan nomor 065/UM/X11/2004 tanggal 28 Desember 2004, bersama ini kami informasikan harga dan spesifikasi computer notebook berbagai merek sesuai perincian terlampir.
         Harga – harga tersebut sudah termasuk pajak, pengiriman , dan pemasaran serta garansi hardware selama 1 ( satu ) tahun sejak pemasangan. Disamping itu selama garansi hardware, kami memberikan jaminan kelangsungan kerja dengan memberikan pinjaman peralatan penggati selama peralatan yang dibeli pada masa perbaikan.
         Demikian penawaran harga ini kami sampaikan. Apabila Ibu memerlukan penjelasan yang lebih lanjut, mohon segera menghubungi kami setiap hari kerja.

Hormat saya,




Yeni


NADA INFORMAL

Anna Yth.

         Menyambung pembicaraab per-telepon, berikut ini saya kirinmkan daftar harga berbagai merek computer notebook beserta spesifikasi-nya.
        Harga – harga tersebut sudah termasuk pajak, pengiriman dan pemasangan serta garansi hardware selama 1(satu) tahun sejak pemasangan.
       Pekerjaan akan terganggu atau terhenti bila terjadi kerusakan?? Anna tidak perlu khawatir ! Pinjaman peralatan pengganti akan diberikan apabila peralatan yang dibeli mengalami kerusakan. Saya jamin Anna tidak akan kecewa.
       Jika perlu penjelasan lebih lanjut, hubungi saya dikantor setiap hari kerja.
Sampai Jumpa !

       Salam ,




        Yeni

DAFTAR PUSTAKA

·         Buku Komunikasi Bisnis Drs. Djoko Purwanto, MBA Edisi Kedua 2003
·         Buku Komunikasi Bisnis Drs. Djoko Purwanto,MBA 2007 Penerbit ERLANGGA
·         Buku Komunikasi Bisnis Sutrisna Dewi 2007 Penerbit ANDI YOGYAKARTA
·         www.google.com –komunikasi bisnis-
·         www.wikipedia.com –komunikasi bisnis-
·         www.google.com –perencanaan pesan bisnis-
·         www.goo.gle.com –pengorganisasian bisnis-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar