KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)
Dari banyak devinisi kepemimpinan
yang di pelajari, kepemimpinan banyak terbagi menjadi beberapa peran yaitu :
A.
Kepemimpinan sebagai pusat proses
kelompok
Dalam berorganisasi dalam suatu kelompok perlu beberapa cara untuk
memahami tindak komunikasi dalam kelompok agar tidak terkesan otoriter. Adalah
dengan melihat bagaimana suatu kelompok menggunakan metode-metode tertentu
untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadap dalam kelompok
tersebut, tentunya dalam suatu kelompok ada suatu pemimpin yang memimpin
kelompok tersebut dengan bijaksana yang bertujuan agar kelompok tersebut jalan
dengan baik dan mendapatkan tujuan-tujuan kelompok yang menjadi sasaran
tertentu, pemimpin yang hebat adalah ia yang mampu membangkitkan inisiatif dan partisipasi aktif anggota tanpa berlaku
otoriter, mampu membuat suatu keputusan yang terbaik dari banyak keputusan yang
baik dan tidak hanya bias mendikte anggotanya saja. Karena kepemimpinan yang
seperti itulah yang memjadikan suatu kelompok sukses. Ini ialah bahwa pemimpin
telah diartikan sebagai "orang yang tempatnya di atas atau di depan
kelompoknya." Kecenderungan lain yang menopang definisi ini ialah adanya
lokasi sentral untuk mengontrol struktur dan sistem kehidupan kelompok, komunikasi,
dsb., dan hal mana dengan sendirinya menempatkan seseorang dalam posisi
kepemimpinan.
B.
Kepemimpinan sebagai kepribadian yang
berakibat
Dalam memimpin tentunya di awali dari diri sendiri bagaimana membawa diri
dalam lingkungan sekitar dan kemudian mulai memimpin hal-hal lain, Kepemimpinan sebagai kepribadian yang berkibat adalah seperti memimpin
diri sendiri yang juga akan berdampak dan berguna untuk diri sendiri juga
lingkungan, kepemimpinan sebagai kepribadian adalah pengaruh antar pribadi yang
dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses
komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu yang akan
berdampak bagi diri sendiri juga orang lain. Konsep kepribadian diperbandingkan dengan beberapa
teori yang mencoba menerangkan mengapa beberapa individu lebih mampu untuk
mempraktikkan kepemimpinan. sifat kepribadian seseorang tidak dapat begitu saja
diperkirakan hanya dari tingkatan pengaruh yang dapat ‘didesakkan’ Pada orang
lain. definisikan pemimpin sebagai seorang individu yang memiliki
sifat-sifat kepribadian dan karakter yang diinginkan. seorang individu yang
lebih efisien dalam melontarkan rangsangan psikososial terhadap orang lain dan
secara efektif mensyaratkan respon secara kolektif dapat disebut sebagai pemimpin.
Teori kepribadian cenderung memandang kepemimpinan sebagai akibat pengaruh satu
arah.
C. Kepemimpinan sebagai
seni menciptakan kesepakatan
Seni merangkum dan
menyampaikan perintah, yang olehnya orang yang dipimpin tergerak dan bergerak
melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya.Yang di katakan kepribadian
sebagai seni menciptakan kesepakatan seperti seni mempengaruhi dan
menggerakkan orang untuk bekerja secara terkoordinasi di mana setiap orang
tergerak mengerjakan pekerjaannya serta menyelesaikan tugasnya dengan baik
berdasarkan program yang telah dicanangkan dalam kinerja keorganisasian secara
menyeluruh. Dengan cara memimpin dengan baik untuk mencapai suatu kesepakatan
yang kongkrit dalam sebuah keputusan yang berguna untuk diri sendiri juga orang
lain
D. Kepemipinan
sebagai kekuatan mempengaruhi
Jika sudah mempunyai
kepribadian pemimpin dalam diri seseorang maka seseorang akan mudah dapat
mengajak dan mempengaruhi lingkungan untuk melakukan hal yang baik untuk
kebaikan bersama, dalam menjelaskan tentang kepemimpinan cenderung
mengarah kepada generalitas dan abstraksi yang secara khusus menekankan tentang
kepemimpinan yang melaksanakan efek yang telah ditetapkan sebelumnya yang
diarahkan dalam menggerakkan sikap dan kegiatan anggota-anggota dalam suatu
kelompok. Sebagai pengaruh usaha mengubah perilaku, dimana bila perilaku
anggota-anggota kelompok sungguh berubah, maka ini dapat merupakan bukti dari
kepemimpinan yang berhasilan
E.
kepemimpinan sebagai tindakan perilaku
Pada
hal ini kepribadian sebagi perilaku yang memimpin dalam segala hal agar semua
yang di rencanakan dapat terorganisir dan berjalan sesuai keinginan. Namun juga
melihat keadaan sekitar, tidak hanya bertindak sok memimpin padahal memimpin
dirinya sendiri saja tidak bisa. Pada bagian ini kepemimpinan dilihat sebagai
suatu kegiatan atau perilaku yang menggerakkan dalam proses kepemimpinan, bias
atau tidaknya seseorang memimpin suatu kelompok akan terlihat dari perilakunya
sendiri, . Yang perlu diwaspadai ialah bahwa kepemimpinan dilihat sebagai
mekanisme sosial yang memperlakukan manusia sebagai mesin
F.
kepemipinan sebagai suatu bentuk bujukan
Agar
dapat mencapai keberhasilan dalam suatu kelompok atau organisasi Kepemimpinan
menunjukkan kemampuan mempengaruhi dan membujuk orang-
orang demi mencapai hasil-hasil yang terbaik melalui himbauan emosional
dan bukannya melalui penggunaan kekerasan/wewenang. Juga tidak bertindak
otoriter dan seenaknya sendiri melainkan
memerlukan Kepemimpinan perilaku seorang individu yang bijak dan juga ia
terlibat dalam pengerahan kegiatan-kegiatan kelompok tersebut agar mencapai
keberhasilan bersama bukan hanya keberhasilan dirinya sendiri.
G.
Kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuasaan.
Tak dapat di pungkiri apabila
seorang pemimpin mempunyai kekuasaan yang lebih besar dari pada para anggota,
itu pantas ia dapatkan karma kebarhasilan kepemimpinan yang ia lakukan.
Kepemimpinan seorang pemimpin adalah suatu proses saling mendorong yang
mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama, melalui interaksi yang
berhasil dari perbedaan-perbedaan individual.
Karna seorang pemimpin bisa juga
di sebut ketua yang memang mempunyai kekuasaan atas apa yang ada di sekitarnya.
kepemimpinan sebagai tipe hubungan kekuasaan yang berciri persepsi anggota
kelompok tentang hak anggota kelompok untuk menentukan pola tingkah laku yang
sesuai dengan aktivitas kelompok. Kekuasaan yang menyatakan bahwa kepemimpinan
sebagai bentuk hubungan antara manusia / individu yang mensyaratkan komformitas
dengan tindakan masing-masing individu. Jadi, kekuasaan dipandang sebagai suatu
bentuk dari hubungan saling pengaruh mempengaruhi.
H.
Kepemimpinan
sebagai sarana pencapaian tujuan
Kepemimpinan mendefinisikan
kepemimpinan sebagai suatu alat untuk mencapai tujuan memuaskan kebutuhan proses mempengaruhi aktifitas sebuah kelompok yang
diorganisasikan demi pencapaian tujuan, baik tujuan individu ataupun tujuan kelompok.
Misalnya saja dengan mengadakan beberapa kebijakan-kebijakan ,
program, dan kegiatan. Untuk menjaga kesetalian antar anggota dalam kelompok,
rumusan strategi yang bijak sangat diperlukan demi pencapaian tujuan dengan
cara yang pasti . bila pemimpin dipersepsi oleh para anggota kelompok sebagi pengendali
dalam pemuasan kebutuhan mereka. Definisi-definisi tersebut di atas memandang
kepemimpinan yang mempunyai nilai instrumental. Kepemimpinan di sini
menghasilkan peran-peran tertentu yang harus dimainkan dan harus dapat
mempersatukan kelompok dalam rangka mencapai tujuan bersama. Jadi,
kepemimpinandidefinisikan sebagai suatu fungsi yang sangat penting dalam suatu
kelompok..
I. Kepemimpinan sebagi hasil interaksi
Beberapa ahli teori telah
memandang kepemimpinan tidak sebagi penyebab atau pengendali, melainkan
sebagiai akibat dari interaksi dalam kelompok. kepemimpinan sebagai suatu
proses sosial, yang merupakan interstimulasi sosial menjadi penyebab
penggantian tujuan lam menjadi tujuan baru beberapa individu dengan tetap
menjaga perbedaan posisi masing-masing. kepemimpinan merupakan suatu proses
dari stimulasi bersama”. Dengan keberhasilan saling pengaruh mempengaruhi dari
perbedaan individual, energi dikendalikan dalam lingkaran sebab akibat. memandang kepemimpinan sebagai
hubungan interpersonal yang berdasarkan keinginan dan bukannya berdasarkan
keharusan. Kelompok ini sangat penting dalam mengarahkan perhatian kepada
kenyataan bahwa kepemimpinan tumbuh dan berkembang sebagai hasil dari proses
interaksi yang berlangsung dengan sendirinya. Kepemimpinan dapat terjadi bila
dikehendaki dan dipandang perlu oleh para anggota kelompok. Dalam kenyataannya
individu memiliki kepemimpinan sebagi anugerah atas tingkah lakunya yang
diharapkan oleh para anggota kelompok dan dipandang berguna untuk menduduki
posisi sebagai pemimpin.
J. Kepemimpinan sebagai
pemisahan peranan
Salah satu prestasi yang cukup menonjol dari Sosiologi modern ialah
perkembangan dari teori peran Setiap anggota suatu masyarakat menempati status
posisi tertentu, begitu pula halnya dengan lembaga-lembaga dan
organisasi-organisasi Dalam setiap posisi, individu diharapkan memainkan peran
tertentu. Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu aspek dalam definisi peran
memandang kepemimpinan muncul sebagai suatu cara berinteraksi yang melibatkan
tingkah laku oleh dan untuk individu, yang pada akhirnya diangkat oleh individu
lainnya untuk memainkan peranan sebagai pemimpin. Gibb (1954) memandang
kepemimpinan kelompok sebagai suatu posisi yang timbul dari proses interaksi
itu sendiri. Setiap partisipan dalam interaksi ini dapat dikatakan memainkan
peranan dan dengan berbagai cara peran-peran tersebut didiferensiasikan antara
satu dengan yang lainnya.
K. Kepemimpinan sebagai
awal struktur
Konsep ini diketengahkan dalam usaha menjagal faktor kursif dalam
kepemimpinan, yang menempatkan pemimpin sebagai sentra penentu dalam hubungan
dengan para pengikut, sehingga mengabaikan faktor kursif, padahal, faktor
kursif ini adalah penting dalam kepemimpinan. Dengan sikap/faktor kursif ini,
pemimpin dapat bertindak tegas terhadap para bawahan yang tidak berdisiplin.
Dari situ akan terbentuk suatu awal dari
struktur yang akan terbangun dengan kepemimpinan yang baik. Tekanan yang
menjelaskan tentang kepemimpinan disini diberikan pada originating and
maintaining role structure. dimana setiap orang berada dalam struktur
organisasi serta bagaimana tugas mereka diorganisir. Organisasi membentuk
struktur dalam suatu hirarki. Dalam struktur ini, stimulasi pemimpin akan
memberi struktur kepada perilaku anggota yang berada dalam matriks organisasi
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar